Siapa yang tak mengenal kerokan? Orang Indonesia tentunya sudah tahu lama tentang terapi tradisional ini. Hampir segala keluhan yang dirasakan badan seperti pusing, sakit leher, flu atau pilek, hingga masuk angin sering diatasi dengan kerokan. Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi hal tersebut dan tentunya sudah terbukti nyata pula. Bahkan penelitian medis pun telah memaparkan manfaat kerokan pada tubuh. Meskipun begitu, bukan berarti kerokan 100% aman, karena tetap saja terdapat resiko kerokan yang jarang menjadi sorotan.

5 Manfaat Kerokan dan Bahaya di Baliknya

Kerokan menurut medis terdapat sisi positif dan juga sisi negatifnya. Lalu, manakah yang lebih berpotensi? Dalam hal ini, sisi positif tentunya adalah kegunaan kerokan yang bersifat jangka pendek atau sementara. Sedangkan, sisi negatif seperti resiko kerokan dapat muncul dengan reaksi yang berbeda-beda. Ada yang efeknya langsung muncul di awal, dan ada juga yang muncul dalam waktu lama dan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan. Berikut adalah penjelasan lengkap dan bermanfaat seputar kerokan yang dapat Sobat Pintar pahami lebih dalam:

Ini Dia Manfaat Kerokan

Menjadi favorit orang Indonesia, kerokan dirasa sangat ampuh dalam memberikan sensasi rileks pada tubuh. Tak heran berbagai kegunaan kerokan yang dirasakan pun memang cukup banyak dan sudah dipercaya secara turun-temurun di Asia, termasuk di antaranya Indonesia. Simaklah pemaparan lengkapnya di bawah ini:

  1. Menghilangkan Nyeri

Nyeri yang timbul pada tubuh disebabkan oleh senyawa prostaglandin. Dengan melakukan kerokan, maka senyawa tersebut dapat ditekan dan membuat rasa nyeri hilang. Itulah sebabnya mengapa banyak orang menjadikan kerokan sebagai alternatif untuk menghilangkan nyeri otot pada tubuh.

  1. Melancarkan Peredaran Darah

Tubuh menjadi rileks karena pembuluh darah akan melebar setelah dikerok. Hal ini yang membuat oksigen dalam darah menyebar secara merata dan membuat tubuh terasa hangat. Tentunya manfaat ini juga telah dibuktikan secara medis. Meskipun begitu, tetap ada resiko terhadap orang yang memiliki penyakit pada bagian pembuluh darah.

  1. Menghasilkan Hormon Endorfin

Sering merasa rileks dan mengantuk setelah dikerok? Hal ini terjadi karena adanya hormon endorfin yang terlepas atau dihasilkan oleh tubuh. Sehingga perasaan bahagia yang meliputi ketenangan dan kenyamanan hadir dan dapat dirasakan dengan maksimal. Ini juga yang menjadi alasan terkuat mengapa seseorang ingin dikerok karena ingin merasakan kembali sensasi unik yang ditimbulkan.

  1. Melancarkan Pergerakan Sendi

Apabila sebelumnya tubuh terasa kaku akibat kelelahan beraktivitas, kerokan dapat membuat sendi menjadi leluasa digerakkan kembali. kegunaan kerokan yang satu ini sering dilakukan guna memperlancar pekerjaan yang sempat tertunda dan hal pokok lainnya yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.

Bagaimana? Ternyata tak sedikit kegunaan kerokan yang dapat dirasakan oleh tubuh. Meskipun begitu, hal ini masih memicu pro dan kontra karena resiko yang dapat ditimbulkan setelahnya. Kebanyakan dari mereka yang pro adalah yang tidak peduli akan hal tersebut dan hanya berfokus pada manfaatnya saja. Selama belum ada hal yang mengganggu atau merugikan, maka kerokan pun akan terus dilakukan. Sedangkan, mereka yang kontra biasanya adalah yang tidak cocok dengan kerokan atau yang sudah mengalami masalah terkait terapi pengobatan tradisional ini. 

Apa Saja resiko Kerokan?

5 Manfaat Kerokan dan Bahaya di Baliknya

Meskipun terdapat manfaat, ternyata resiko kerokan yang harus diwaspadai juga cukup banyak jumlahnya. Mulai dari yang ringan hingga yang cukup berat pun dapat dirasakan setelahnya. Untuk mengantisipasi dan menjaga orang-orang tersayang di sekitar, ingatkanlah mereka akan resiko kerokan yang mungkin terjadi entah dalam jangka waktu dekat maupun lama. Sebab, kerokan berhubungan langsung dengan bagian penting dalam tubuh, yaitu aliran darah yang sangat berperan untuk kesehatan. Oleh karena itu, Sobat Pintar perlu mengetahuinya dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Alergi dan Iritasi pada Kulit

Bahan koin logam yang sering digunakan untuk kerokan dapat memicu alergi bagi kulit yang sensitif. Alergi yang ditimbulkan dapat membuatnya iritasi hingga luka bahkan membengkak. Biasanya awal mula alergi hanyalah berupa bintik-bintik gatal ataupun bruntusan saja. Hal ini tentunya sangat mengganggu dan tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan.

  1. Terdapat Virus dan Bakteri

Pori-pori kulit yang terbuka lebar akibat kerokan dapat memudahkan virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Maka dari itu, penularan penyakit pun rentan terjadi melalui orang di sekitar. Terlebih jika koin logam sebagai alat kerokan tidak bersih dan pernah digunakan pada tubuh orang lain. Tentunya resiko penularan yang dimunculkan pun akan lebih tinggi dan sangat tidak baik bagi tubuh. 

  1. Tidak Cocok untuk Ibu Hamil

Kulit ibu hamil sangatlah sensitif dan rentan akan pengaruh lingkungan sekitar. Kerokan dapat membuat zat cytokines yang justru memancing kembali senyawa prostaglandin dan menimbulkan rasa nyeri, sehingga kontraksi dini dapat terjadi. Hal yang paling berbahaya adalah ketika bayi lahir secara prematur karena kontraksi tersebut. Maka, ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan kerokan sama sekali.

  1. Pembuluh Darah Pecah

Jika tidak berhati-hati, kerokan dapat membuat pembuluh darah pecah bahkan tanpa disadari sekalipun. Hal ini terjadi karena kerokan memberikan sensasi kulit memerah pada area yang dikerok. Sehingga apabila pembuluh darah pecah tidak dapat terlalu dibedakan secara signifikan. Hanya saja dampak yang mungkin timbul adalah memar dan mungkin sedikit nyeri bagi mereka yang belum terbiasa. Hal ini juga dapat memicu penyakit stroke yang akan dijelaskan pada poin berikutnya.

  1. Memicu Penyakit Stroke

Merupakan resiko kerokan yang paling beresiko di antara yang lain. Karena penyakit stroke bersifat jangka panjang dan membuat penderitanya mengalami hambatan aliran darah menuju ke otak. Awalnya stroke dapat terjadi setelah kerokan karena pembuluh darah melebar, yang apabila dilakukan terus menerus akan semakin meningkatkan resiko tersebut. Jika sudah terjadi, bukan sehat yang didapatkan, justru malapetaka berupa penyakit berat yang tentu sulit untuk disembuhkan.

  1. Membuat Ketergantungan

Pernahkah Sobat Pintar menemui orang yang sering melakukan kerokan? Meskipun alasannya tidak begitu kuat, mereka tetap bersikukuh untuk melakukannya. Hal ini mungkin dirasa wajar bagi mereka karena ingin merasakan sensasi rileks dari hormon endorfin yang dimunculkan. Hal yang beresiko adalah ketika kerokan dijadikan rutinitas atau kebiasaan, sehingga resiko yang telah dijelaskan di atas dapat timbul setelahnya.

  1. Tidak Baik untuk Leher

Kerokan yang dilakukan di area leher memang terbukti ampuh dalam menghilangkan nyeri. Hanya saja resiko yang didapatkan pun sama-sama tinggi. Karena terdapat sel pembuluh darah pada leher yang apabila pecah akan menimbulkan penyakit serius. Maka dari itu, kerokan di area leher tidak dianjurkan dan lebih baik Sobat Pintar menggunakan alternatif lainnya yang lebih aman.

Setelah membandingkan manfaat kerokan serta bahaya di baliknya, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan karenanya. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat Pintar mengingatkan rekan, saudara, dan keluarga untuk tidak terlalu sering atau bahkan berhenti melakukan kerokan. Sebab, kita takkan pernah tahu dampak apa yang akan dirasakan di kemudian hari apabila hal tersebut dilakukan secara berkepanjangan. Jika mulai terasa nyeri, pusing, atau masuk angin lebih baik temui dokter untuk penanganan lebih lanjut. Perlu biaya tambahan? Kredit Pintar siap memberikan pinjaman dengan cekatan!

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk