Kurangnya manajemen waktu, istirahat yang cukup, serta pencapaian dalam pekerjaan menjadi faktor umum munculnya burnout. Sindrom tersebut muncul karena banyak faktor yang mempengaruhinya.Saat bekerja merupakan suatu keharusan, rutinitas pun seketika menjadi membosankan. Terlebih dengan jumlah beban kerja yang tak sedikit, waktu yang terbatas, hingga hal lain yang mengharuskan seseorang memenuhi target yang telah ditentukan. 

Burnout adalah kondisi di mana keadaan mental dan fisik seseorang berada pada titik jenuh tertinggi yang mengakibatkan penurunan produktivitas —berkaitan dengan pekerjaan. Dampak yang ditimbulkan dari sindrom ini tidaklah bersifat sementara, melainkan bertahan dalam jangka waktu lama. Jika dibiarkan terus-menerus, sindrom ini akan semakin parah dan memungkinkan seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif pada otak. Munculnya sindrom tersebut berawal dari stres yang terus bertambah dan akhirnya memuncak.

Ciri-Ciri Burnout

Agar terhindar dan dapat mengambil langkah antisipasi, Sobat Pintar perlu memperhatikan adanya ciri-ciri atau gejala khusus terkait kelelahan berlebih. Berdasarkan penelitian psikologi dari University of California, terdapat 3 faktor yang termasuk ke dalam ciri utama sindrom tersebut, di antaranya adalah:

1. Kelelahan

Tahap pertama yang dapat dirasakan saat mengalami kelelahan berlebih adalah sakit kepala, kehilangan energi, otot menegang, hipertensi, flu, hingga terganggunya pola tidur. Gejala ini dirasakan seseorang ketika menghadapi ketidakseimbangan dalam pekerjaan, beban kerja yang begitu banyak, serta kurangnya interaksi antar individu. Kelelahan ini memberikan perubahan pada keadaan fisik penderitanya.

2. Sinisme

Merupakan tahap yang membuat penderitanya bersikap sinis atau berubah menjadi tak seperti biasanya (cenderung negatif) pada orang lain. Contoh dari perubahan sikap tersebut adalah mudah marah dan tersinggung, hingga berpikir buruk pada lingkungan sekitar. Dalam hal ini, sinisme cenderung memberikan perubahan secara psikis atau mental. 

3. Tidak Efisien

Merupakan tahap yang memberikan pengaruh dengan ciri yang cukup besar pada penderitanya. kelelahan berlebih membuat mereka mengalami penurunan pencapaian, moral yang kian buruk, serta ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini berdampak pada fungsi kognitif otak yang membuat mereka sulit berpikir jernih, hilangnya kreativitas, kemampuan berkomunikasi, bahkan cara memori otak bekerja.

Penyebab 

Stres menjadi pemicu utama munculnya sindrom kelelahan berlebih. Oleh karena itu, kebanyakan penderitanya membiarkan stres menumpuk dan tidak mencari jalan keluarnya. Entah disebabkan karena pekerjaan itu sendiri, atau karena masalah personal yang belum terselesaikan. Kebanyakan mereka hanya memendam masalah sendirian dan terlarut dalam emosi. Berikut adalah penyebab yang melatarbelakanginya:

1. Tidak Diperlakukan dengan Baik

Meskipun fasilitas kantor sangat lengkap, gaji tinggi, serta karir menjanjikan sudah ada di depan mata, namun lingkungan adalah faktor terbesar bagi kesehatan mental. kelelahan berlebih bisa saja muncul ketika orang-orang di lingkungan sekitar membawa dampak negatif dengan perlakuan yang kurang baik. Seseorang dapat merasa terasingkan apabila mengalami hal tersebut di lingkungan kerjanya.

2. Pekerjaan yang Menumpuk

Penyebab ini dapat terjadi entah karena manajemen waktu yang kurang baik seperti menunda-nunda pekerjaan, atau memang selalu diberi beban lebih tanpa henti. Dalam hal ini, kelelahan berlebih muncul karena kurangnya work-life balance. Sehingga membuat penderitanya merasa kelelahan dan tak dapat mengatur pekerjaan dengan baik. Pekerjaan pun menjadi berantakan, tidak teratur, dan bisa saja melampaui tenggat waktu yang telah ditentukan.

3. Kurangnya Apresiasi

Pernahkah Sobat Pintar mengalami kondisi di mana sudah bekerja secara maksimal, namun tidak diapresiasi sama sekali? Bentuk apresiasi yang diberikan tentu saja beragam, di antaranya seperti ucapan selamat, kenaikan bonus, atau tunjangan lain yang pernah dijanjikan sebelumnya. Hal ini dapat membuat motivasi seseorang menjadi menurun hingga berpengaruh pada produktivitas kerja yang berdampak pada kelelahan berlebih

4. Adanya Ketidakadilan

Apa jadinya jika rekan kerja yang malas justru menerima apresiasi lebih? Tentunya hal tersebut sangatlah menjengkelkan, terutama bagi mereka yang sudah bekerja dengan hasil terbaik, namun tidak menerima apresiasi apa pun. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan hal tersebut terjadi dan dianggap biasa saja. Bagaimanapun juga, hal ini dapat memicu kelelahan berlebih jika terjadi secara berkepanjangan.

5. Bullying di Tempat Kerja

Bukan rahasia umum bahwa tak sedikit tempat kerja yang memiliki lingkungan seperti ini. Secara sadar maupun tidak, korban bullying seperti ini jelas sekali akan mengalami kelelahan berlebih. Perlahan-lahan rasa percaya diri akan menurun karena adanya tindakan gaslighting yang dilakukan. Contohnya adalah ketika seorang individu yang baru diterima kerja kemudian diperlakukan seolah dirinya selalu salah, padahal tidak begitu faktanya. Alhasil, hal ini membuat penderita sindrom kelelahan berlebih menjadi hilang arah dan takut mengambil keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang menyebabkan munculnya kelelahan berlebih itu nyatanya berawal dari masalah kecil yang dianggap sepele oleh sebagian orang. Lama-kelamaan masalah tersebut kian membesar dan akhirnya membludak. Dampak terburuk yang dapat terjadi pada penderitanya adalah rasa trauma berkepanjangan yang mengakibatkan penurunan kepercayaan pada orang, absenteisme, hingga keinginan untuk keluar dari pekerjaan.

Tentunya Sobat Pintar tak ingin mengalami fase sulit tersebut, bukan? Marilah pahami bersama cara mengatasinya secara saksama di sini:

Cara Mengatasi Burnout

Jika dibiarkan begitu saja, sindrom ini akan menjadi kebiasaan negatif yang bertahan lama pada penderitanya. Bahkan sosok yang tadinya dikenal sangat periang, berprestasi, dan memiliki manajemen waktu yang baik pun dapat berubah 180 derajat karenanya. Maka dari itu, alangkah baiknya jika Sobat Pintar memahami cara mengatasinya lebih awal guna mencegah kemunculan sindrom Burnout. Simak penjelasan berikut:

1. Jangan Menutup Diri

Cobalah untuk lebih interaktif dengan menyapa sesama rekan kerja dan bergabung dengan mereka. Mulai dengan pembicaraan sederhana seperti membahas sesuatu yang digemari, berbicara tentang berita terkini yang sedang terjadi, atau bergurau bersama. Kenali mereka lebih dalam untuk membangun kedekatan sekaligus keakraban saat bekerja. Cepat atau lambat, koneksi yang baik akan terjalin dengan sendirinya.

2. Tetap Bertahan karena Benar

Jika langkah tadi sudah dilakukan namun tetap tidak berhasil, tetaplah bertahan menjadi diri yang baik. Dengan menjaga sikap dan perilaku, perlahan pun mereka pasti akan menyadari kualitas yang dimiliki. Jangan sungkan juga untuk menyatakan argumen yang sesuai dengan fakta dan memberikan bukti yang nyata dengan adanya prestasi.

3. Mengatur Skala Prioritas

Agar pekerjaan tidak bertumpuk dan berantakan, buatlah jadwal tertulis dengan detail penyelesaian waktunya. Bukan hanya ditulis saja, jadwal tersebut juga harus dipatuhi secara disiplin. Anggap saja bila semakin cepat pekerjaan selesai, maka akan semakin banyak pula waktu istirahat yang didapatkan.

4. Berani Mengatakan Tidak

Stres yang berakhir menjadi kelelahan berlebih biasanya muncul karena beban yang seharusnya tidak dikerjakan atau dipikirkan. Fokuslah pada deskripsi pekerjaan yang telah ditentukan oleh atasan dan belajar untuk mengatakan tidak jika dibebankan hal yang bukan kewajiban. Hal ini juga dapat menunjukkan sikap tegas di mata rekan kerja agar mereka tidak berlaku seenaknya.

5. Tidak Memendam Emosi

Lupakanlah emosi yang dirasakan dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Entah dengan melakukan hobi seperti menulis, menggambar, jalan-jalan santai, dan lain sebagainya. Sobat Pintar juga dapat menceritakan masalah pada orang terpercaya seperti keluarga atau teman dekat. Secara tidak langsung beban yang dilepaskan akan berkurang dengan sendirinya.

Sindrom kelelahan berlebih atau Burnout tidak bisa diabaikan begitu saja, Sobat Pintar perlu mencegahnya dengan mempersiapkan diri lebih matang dan menghindari pemicunya. Jika sudah terlanjur mengalami ciri-ciri di atas dan tetap merasa terjebak dalam emosi, cobalah untuk sedikit mengapresiasi diri. Contohnya adalah dengan membeli barang bermanfaat yang sudah diinginkan sejak lama, atau memasak menu favorit untuk meningkatkan mood. Biaya menipis saat akhir bulan? Tenang, Kredit Pintar siap mencairkannya hanya dalam waktu 5 menit. Terdaftar dan diawasi oleh OJK, segala transaksi pinjam meminjam pasti aman terkendali!

Kredit Pintar - pinjaman online yang terdaftar di ojk